Bosch GLL 3-80 P Professional User Manual

Page 176

Advertising
background image

176 | Bahasa Indonesia

1 619 929 L95 | (29.11.12)

Bosch Power Tools

– Pindahkan alat pengukur – tanpa memutarkannya – ke

dekat dinding B, hidupkan alat pengukur dan biarkan alat
pengukur melakukan penyetelan otomatis.

– Setelkan ketinggian alat pengukur sedemikian (dengan

menggunakan tripod atau jika perlu dengan ganjelan),
sehingga titik potong dari garis-garis laser mengena persis
pada titik

II pada dinding B yang ditandakan sebelumnya.

– Putarkan alat pengukur sebanyak 180°, tanpa merubah

ketinggiannya. Bidikkannya sedemikian pada dinding A,
sehingga garis laser tegak lurus melampaui titik

I yang

telah ditandakan sebelumnya. Biarkan alat pengukur
melakukan penyetelan otomatis dan tandai titik potong
dari garis-garis laser pada dinding A (titik

III).

– Selisih d di antara kedua titik-titik

I dan III yang

ditandakan pada dinding A adalah selisih ketinggian yang
sebenarnya dari alat pengukur sepanjang sumbu
melintang.

Pada jarak pengukuran sebesar 2 x 5 m = 10 m selisih
maksimal yang diizinkan adalah:
10 m x ±0,2 mm/m = ±2 mm.
Dengan demikian selisih d di antara titik-titik

I dan III yang

diizinkan adalah maksimal 2 mm.

Memeriksa ketelitian pengukuran garis-garis tegak lurus
Untuk melakukan pemeriksaan ini, dibutuhkan lubang tempat
pintu di dinding yang terbuka, dan pada setiap sisi dari pintu
(pada alas yang keras) paling sedikit harus ada jarak 2,5 m.

– Pasangkan alat pengukur pada jarak 2,5 m dari lubang

pintu pada alas yang keras dan rata (tidak pada satu
tripod). Hidupkan alat pengukur pada penggunaan dengan
penyetelan otomatis. Pilihkan jenis penggunaan, di mana
dihasilkan satu bidang laser tegak lurus frontal di depan
alat pengukur.

– Buatkan tanda pada tengah-tengah dari garis laser tegak

lurus di lantai di lubang pintu (titik

I), pada jarak 5 m di sisi

lainnya dari lubang pintu (titik

II) serta pada pinggiran atas

dari lubang pintu (titik

III).

– Putarkan alat pengukur sebanyak 180° dan pasangkan

alat pengukur pada sisi lainnya dari lubang pintu yang
kosong persis di belakang titik

II. Biarkan alat pengukur

melakukan penyetelan otomatis dan bidikkan garis laser
tegak lurus sedemikian, sehingga tengah-tengahnya persis
melalui titik-titik

I dan II.

– Berikan tanda pada tengah-tengah dari garis laser pada

pinggiran atas dari lubang pintu sebagai titik

IV.

– Selisih d di antara kedua titik-titik

III dan IV yang

ditandakan adalah ketidak tepatan alat pengukur yang
sebenarnya terhadap garis tegak lurus.

– Ukurkan ketinggian dari lubang pintu.
Ulangi pengukuran untuk bidang laser tegak lurus yang kedua.
Untuk melakukannya, pilihkan satu jenis penggunaan, di
mana dihasilkan satu bidang laser tegak lurus di satu sisi di
samping alat pengukur, dan sebelum melakukan pengukuran,
putarkan alat pengukur sebanyak 90°.
Ketidak tepatan maksimal yang diizinkan dihitungkan sebagai
berikut: dua kali ketinggian lubang pintu x 0,2 mm/m
Contoh: Jika ketinggian lubang pintu 2 m, ketidak tepatan
maksimal yang diizinkan
2 x 2 m x ±0,2 mm/m = ±0,8 mm. Ini berarti jarak antara
titik-titik

III dan IV pada setiap dari kedua pengukuran

maksimal boleh sebesar 0,8 mm.

A

B

A

B

d

d

180°

2,5 m

2,5 m

2 m

d

OBJ_BUCH-1046-002.book Page 176 Thursday, November 29, 2012 12:07 PM

Advertising